Selasa, 21 April 2015

ANAK KECIL DISEBERANG JALAN

Hari ini kuawali pagi yang indah dengan bersyukur kepada Tuhan YMH.Ku pejamkan kedua mata ini dan kutengadahkan kedua tangan ku memohon kepada Tuhan.Tiba-tiba suara dari luar mengagetkanku “Nadia….ayo bangun!!!!!!” (suara khas lembut dan penuh kasih saying dari mulut seorang wanita separuh baya dengan daster yang melekat ditubuhnya. Itulah ibuku seorang wanita yang dengan penuh kesabarannya memikul kesedihan yang mendalam.Seorang ibu yang Nampak bahagia lewat senyum dibibirnya namun tersimpan hati yang rapuh dalam jiwanya. Dulu, disini, dirumah ini, 3 tahun yang lalu. Bacaan surat yasin terdengar dari para jamaah yang mengiringi tidur lelap seorang anak laki-laki berkafan tepat dihadapanku. Kejadian sore itu 5 September 2008 saat ulang tahunku yang ke 13 jam 16.30 di Jln. Pandawa. Tragedi itu terjadi, bus jurusan Jogja-Solo menghantam tubuh anak kecil bersepeda. Kejadian yang hanya beberapa detik itu sukses membuat orang-orang teriak ketakutan termasuk aku dan ibuku setelah mendengar kabar dari tukang sayur yang biasa lewat didepan rumah kami.Beberapa menit kemudian dihantarkanlah jenazah anak laki-laki itu menuju rumahku.